Oktober 26, 2025
WhatsApp Image 2024-04-23 at 23.59.23

Enggelina Tande, S.Pd (Penulis).

Jejak-jejak Hati

Oleh: Enggelina Tande, S.Pd

 

Apapun yang disentuh oleh jariku, Pasti meninggalkan sidik jari. Ketika aku menyentuh meja, Sidik jariku di meja. Ketika aku menyentuh buku, Sidik jariku tertinggal di buku. Semua yang ku sentuh, Pasti meninggalkan sidik jariku.

Kemanapun aku pergi, Aku pasti meninggalkan jejak-jejak kakiku. Kalau aku ke sekolah, Jejak kakiku tertinggal di sekolah. kalau aku ke pasar, jejak kaki tertinggal di pasar. semua tempat yang aku singgahi, pasti meninggalkan jejak jejak kaki ku.

Tuhan tolong aku. Agar kemanapun aku pergi, aku tidak hanya meninggalkan sidik jariku, aku tidak hanya meninggalkan jejak kakiku. Tapi, aku juga meninggalkan jejak jejak hatiku, bagi setiap orang yang aku temui. Jejak hati penuh kasih, jejak hati penuh kepedulian, jejak hati memaafkan, dan banyak jejak hati lainya, yang berkenan di hati Tuhan.

Tuhan, aku rindu orang lain melihat kehadiran Tuhan, nampak melalui hidupku. Jadikan hidupku bercahaya, bagi kemuliaan nama Tuhan.

 

13 thoughts on “Jejak-jejak Hati

  1. Keren kk, sangat menginspirasi,, semangat dan sukss untuk gelar Panen Rayanya πŸ™πŸ™πŸ‘πŸ‘

    1. Siappp mksh ibu guru….πŸ’ͺ🏽πŸ’ͺπŸ½πŸ™πŸΌπŸ™πŸΌπŸ™πŸΌβœ¨β€οΈβ€οΈβ€οΈ

  2. Hidup semestinya berdampak positip bagi yg lain. Menjadi guru harus berdampak, menjadi sahabat, kaka, adik, ibu, istri, mama yaaa mesti begitu.
    Menjadi guru adalah pilihah karena pilihan tentu ada jejak yg sudah dikatakan. Ibu luar biasa jadi guru…jika ada 3 atau 4 orang lagi maka sekolah benar2 menjadi TAMAN bagi siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *